Abdullah
bin ummi maktum, sahabat Rasulullah yang buta, mengadu kepada Rasulullah saw.
“Ya Rasulullah, tiada seorang penuntun bagiku yang menolongku untuk
mengantarkanku ke mesjid. Maka berilah keringanan bagiku untuk shalat di rumah.
Mendengar keluhan Abdullah bin Ummi Maktum, Rasulullah memberi keringanan.
Ungakapan Abdullah memang menunjukkan keinginannya yang kuat untuk berangkat ke
mesjid dan ikut shalat berjamaah dengan kaum muslimin, tapi kondisi
kesehatannya mempersulit langkahnya untuk melakukan itu. Karena itu, Rasulpun
memberikan keringanan untuk tidak berangkat ke mesjid. Tapi, baru saja sahabat
itu beranjak ingin pulang, Rasulullah memanggilnya kembali. Rasul mengatakan,
“apakah engkau mendengar adzan shalat?” orang itu menjawab, “Ya aku
mendengarnya” Nabi menimpali”Jika demikian, kamu harus memenuhi panggilan itu”
( HR Muslim )
Abdullah bin Ummi Maktum tinggal
tidak jauh dari masjid Nabi saw.tapi matanya yang buta menyulitkannya untuk
melangkahkan kakinya ke mesjid. Wajar bila ia meminta keringanan pada nabi
untuk shalat di rumah dan tidak berjamaah bersamanya. Meski begitu, Nabi saw
tidak membolehkannya. Hadits Rasulullah saw diatas menegaskan perintah bagi
setiap muslim yang mendengar adzan, bahwa amal yang paling utama saat itu
adalah berangkat menuju mesjid. Karena shalat berjamaah di mesjid, merupakan
kewajiban bagi seluruh kaum muslimin laki-laki, kecuali terdapat halangan atau
alasan-alasan syar’I seperti sakit, bepergian, atau cuaca cukup buruk.
Kondisi kaum muslimin saat ini
membuat hai kita pilu. Jutaan bahkan milyaran rupiah dikeluarkan untuk
membangun dan memperbaiki masjid. Tapi itu semua hanya bermanfaat, khususnya
pada hari Jum’at. Padahal semua tahu bahwa shalat fardu di mesjid bukan hanya
satu kali dalam sepekan, tapi lima kali sehari dalam semalam. Dengan kata lain
35 kali dalam satu minggu. Kenyataannya, hanya segelintir orang saja yang mau
memenuhi seruan adzan untuk melaksanakan shalat. Rumah-rumah Allah itu terlalu
lapang karena sedikit orang yang shalat. Dimana kaum muslimin yang lainnya?
Apakah kesibukan duniawi telah
membuat kita lupa pada sang pencipta kita? Ataukah kemegahan dunia telah
mencemari akhlak kita pada Allah Rabbul Alamin? Ingatlah firman Allah swy: “Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,ruku’lah bersama orang-orang yg ruku”(QSAl
Baqarah: 43).
Menjelaskan ayat diatas Ibnu Katsir
dalam tafsirnya mengatakan: “Yakni hendaklah kalian bersama orang-orang beriman
dalam berbagai perbuatan baik mereka. Dan yang paling utama dan sempurna dari
semua itu adalah sholat. Banayk para
ulama yang menjadikan ayat ini sebgai dalil diwajibkannya shalat berjamaah”
(Tfsir Ibnu Katsir,1/90.Tafsir Qurthubi,1/348)
Apa keutamaan sholat berjamaah?
Dalam kitab “Ahammiyah Shalatul Jama’ah fi Dhouf Nushush Wa Sairish Sholihin”
(keutamaan shalat berjamaah), disebutkan ada delapan keutamaan shalat
berjamaah.
Pertama, orang yang melakukan
shalat jamaah di masjid, jejak langkahnya akan dicatat oleh malaikat sebagai
bagian dari pahala yang akan diberikan kepadanya. Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa-apa
yang mereka kerjakan dan bekas yang mereka tinggalkan.” (QS Yasin:12 )
Rasulullah saw
bersabda:”Sesungguhnya bekas-bekas jejak kalian akan ditulis (dinilai
pahalanya) maka janganlah kalian berpindah” (HR Turmudzi). Abu said al Kudri
mengatakan, dahulu bani Salimah tinggal di pinggir kota Madinah. Kemudian
mereka ingin pindah ke dekat masjid Nabi. Lalu turunlah ayat di atas dan
kemudian disusul dengan sabda Rasulullah tsb.
Kedua, para malaikat berebut
dalam menulis amal seseorang yang sedang berjalan menuju masjid untuk shalat
berjamaah. Rasulullah saw bersabda: “Pada suatu malam Rabbku ta’ala
mendatangiku dalam bentuk yang paling indah.” Ibnu Abbas berkata: “Saya kira
apa yang disabdakan Rasul itu, “Melihatnya dalam mimpi, maka Allah swt
berfirman: “Hai Muhammad tahukah kamu apa yang diperebutkan malaikat?”
Rasulullah melanjutkan lagi: “Maka Allah meletakkan tanganNya diantara kedua
pundakku sehingga aku dapatkan dinginNya diantara kedua dadaku” Allah swt
berfirman:”Hai Muhammad tahukah kamu apa yang diperebutkan oleh para malaikat
itu?” Aku (Rasulullah) menjawab: “Ya, dalam kafarat, dan kafarat adalah tinggal
di mesjid setelah shalat dan berjalan kaki menuju shalat jama’ah serta
menyempurnakan wudhu” (HR Turmudzi)
Ketiga, berjalan menuju mesjid untuk
sahalat berjamaah merupakan salah satu sebab terhdap terhapusnya dosa-dosa dan
terangkatnya seorang hamba bebrapa derajat. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:”Barangsiapa
yang pergi ke mesjid untuk melakukan sholat berjamaah, maka satu langkah
kakinya menghapuskan kejelekan dan satu langkah dicatat kebaikan baginya, baik
disaat dia pergi maupun pulangnya” (HR Ahmad)
Keempat, pahala orang yang
keluar melakukan shalat berjamaah dalam keadaan suci (berwudhu) menuju shalat
wajib berjamaah, pahalanya sama dengan pahala orang berhaji memakai pakaian
ihrom. Inilah yang disabdakan Rasulullah saw:”Barangsiapa keluar dari rumahnay
dalam keadaan suci untuk sholat wajib berjamaah maka pahalanya sama seperti
pahala orang berhaji yang memakai pakaian ihrom” (HR Ahmad & Abu Daud)
Kelima, Allah menyiapkan
hidangan di sorga bagi orang yang pergi pada pagi atau sore hari ke mesjid.
Rasulullah saw bersabda:”Siapa yang pergi pada pagi atau sore hari ke mesjid,
maka Allah menyediakan untuknya hidangan di surga tiap ia pergi baik pagi
maupun sore”(HR Bukhari & Muslim)
Keenam, Rasul memberi kabar
gembira bagi orang-orang yang berjalan ke mesjid dalam kegelapan. Mereka akan
mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Rasul bersabda:
“Bergembiralah orang yang berjalan menuju mesjid dalam kegelapan karena mereka
akan memperoleh cahaya yang sempurna pada hari kiamat” (HR Ibnu Majah)
Ketujuh, Allah menyediakan
tempat di surga bagi orang yang pulang pergi dari mesjid. Sebagaimana
Rasulullah bersabda:”Barangsiapa pergi ke mesjid dan kembali, maka Allah kan
menyediakan tempat baginya di syurga setiap dia pergi ke mesjid dan kembali
darinya.” (Muttafaq alaih)
Kedelapan, pahala shalat jamaah
di mesjid berlipat kali lebih banyak dibanding shalat sendirian di rumah.
Rasulullah saw bersabda,”Sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian
sebanyak 27 derajat.”(HR Bukhari dan Muslim)
Abdullah Robbani

Comments
Post a Comment