Skip to main content

BAHAYA ORIENTALISME



"Dan orang-orang kafir itu senantiasa berada dalam keadaan ragu-ragu terhadapnya(AI-Qur'an) sampai Allah mendatangkan bagi mereka saat kematiannya dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab Hari Kiamat ". (QS. Hajj : 55)

Ada kelompok masyarakat yang menuding Islam sebagai agama yang kejam dan sadis. Hukum Allah dikatakan tidak sesuai dengan pecikemanusiaan. Hukum waris tidak  adil karena bagian laki-laki dua kali lipat bagian perempuan. Merekajuga menuduh ajaran Islam disebarkan dengan pedang dan perang.
Mereka adalah Orientalis (ahli-ahli studi ketimuran) yang memandang Islam dengan hati penuh iri dengki. Mereka sebenarnya orang-orang kafir yang mempelajari Isiam, sejarah dan Ummatnya, untuk memutacbalikkan fakta. Studi ini telah lama beriangsung, dimulai pada abad ke 16 M, sejak orang-orang Nasrani merencanakan suatu bentuk penyerangan baru terhadap dunia Islam. Dalam perencanaan itu orang-orang Yahudi pun terlibat. Mereka bahkan menjadi pelopor-pelopor utamanya.
Tokoh-tokoh Orientalis ini bermunculan di Barat. Antara lain Philip K. Hitti yang menggambarkan sejarah Istam secara buruk. Golziher yang sangat anti terhadap Hadits. Dan banyak lagi deretan Orientalis lain dengan keahlian di bidangnya masing-masing. DiIndonesia sendiri kita ingat Snouck Hurgronye, Orientalis Belanda yang menjadi Penasehat Penjajah untuk memadamkan perjuangan Islam Aceh. Snouck ini ber`pura-pura masuk Islam dan mengganti namanya menjadi Abdul Gofar. kenyataannya ia merusak Ummat Islam dengan menyajikan Islam secara salah dan menjauhkan kaum muslimin dari maksud inti Dienullah.

Mengapa Orientalisme diperlukan Musuh

Menurut Pemuka-pemuka Dunia Barat, untuk menghancurkan Islam dan Ummatnya, perlu dilakukan penyelidikan tentang kelemahan-kelemahan agama ini. Perlu diadakan pengkajian yang serius guna menimbulkan kebencian terhadap Islam. Hendaknya Islam diterangkan oleh pemikiran yang menguntungkan Yahudi dan Nasrani. Dengan cara seperti itu mereka leluasa mencoreng moreng kesucian Rasul dan Islam dengan mulut-mulut mereka yang berbisa.

"Mereka berkehendak untuk memadamkan cahaya (Dien) Allah dengan mulut dan ucapan mereka. Tetapi Allah berkehendak untuk menyempurnakan cahayaNya walaupun orang-orang kafir itu benci ". (QS. As-Shof : 8)

Maka ditulislah buku-buku, brosur-brosur, makalah tentang Islam dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka melakukan kajian sejarah Rasut dan sejarah Islam. Membuat tafsir Qur'an dan Hadits. Memberi komentar disana-sini, pandangan dan pendapat yang mereka sebut "ilmiah".
Propaganda orientalisme di dunia tidak ubahnya racun yang siap mematikan orang-orang yang meminumnya. Akibatnya keberhasilan propaganda oricntalis di dunia Barat, Eropa yang nyaris dikuasai Islam mcnjadi musuh Islam yang utama. Orangorang Eropa melihat Islam dan apa saja yang terkait dengannya seperti melihat binatang menjijikkan yang harus dibasmi. Dendam dan kebencian pun mendidih di hati mereka. Perang Salib dijadikan motivasi utama melakukan imperialisme di dunia Islam.
Propoganda Orientaiis ini juga mempengaruhi sebagian Ummat islam hasil didikan Barat. Yaitu mereka yang berguru pada Eropa atau Amerika dalam pengetahuan sosial, politik, hukum, ekonomi, kebudayaan, dsb. Bahkan ada yang menjadi pengekor orientalis murni dalam mempelajari Islam. Islam hanya dipelajari dari sudut "ilmiah" dengan meninggalkan ruh yang menjadi kandungannya. Dengan penuh kebanggaan mereka menyebut diri sebagai "ulama plus" (ulama yang memiliki pengetahuan lebih), karena hanya memahami Islam saja dianggap kurang. Pada kesungguhannya, mereka hanya menjadi bebek-bebek yang mengulang-ulang ucapan orang-orang kafir itu. Langsung atau tidak langsung mereka mencemooh ajaran Allah dan RasulNya.
Di masyarakat timbul kelompok yang menyebut diri sebagai intelektual muslim. Tetapi pemikirannya jauh dari Kitabullah dan Sunnah Rasul. Tidak terbersit di benaknya untuk menegakkan totalitas Islam. Tidak ada keinginannya memperjuangkan Al Haq dan menghancurkan kebatilan. Yang ada hanyalah kebanggaan sebagai intelektual yang mempunyai pola pikir dari negeri maju.
Maka literatur terjemahan karya para orientalis tersebar di Dunia Islam. Ini merupakan jasa para murid yang sangat kagum dengan pandangan "ilmiah" gurunya. Pandangan-pandangan Orientalis yang merusak diucapkan oleh mereka melalui seminarseminar, diskusi-diskusi, dan sebagainya dengan dalih mengungkapkan kebenaran ilmiah.
Seminar-seminar biasanya diadakan di hotel-hotel mewah sehingga tidak mungkin diikuti oleh pemikir-pemikir Islam yang lurus disebabkan tiketnya mahal. Pendapat-pendapat mereka diekspos oleh media-media milik orang-orang Yahudi dan Nasrani. Untuk itu mereka dipuji-puji sebagai intelaktual muslim yang berpikir netral dan modernis. Penyebaran pendapat mereka meluas kemana-mana.
Disamping itu, para Orientalis selalu bekerjasama dengan Misionaris Kristen dalam melancarkan rencananya. Memang missi Misionaris yang sebenarnya bukanlah menjadikan Ummat Islam itu menjadi Nasrani, tetapi cukup menjadikan kaum muslimin terjauh dari Dien mereka. Dengan munculnya murid-murid setia Orientalis di Dunia Islam, rencana mereka menjadi lancar.
Dalam sebuah pidato yang disgmpaikan oleh ketua misionaris di Jerusalem, Zwimmer menandaskan bahwa tugas kristenisasi yang direncanakan oleh Dunia Barat di negeri-negeri Islam bukanlah untuk memasukkan orang-orang Islam ke dalam agama Kristen. Namun tugas kita hanya sekedar mengerluarkan orang-orang Islam itu dari ajaran yang dianutnya, kemudian menjauhkan mereka dari ajaran Islam sejauh-jauhnya, sehingga akan menjadi generasi muslim yang tidak tahu ajaran agamanya dan tidak punya hubungan dengan Tuhannya. Dengan demikian akhirnya akan menjadi generasi muslim yang memusuhi agamanya sendiri".

Tipu Daya Orientalis

Untuk merealisir cita-cita mereka merusak Islam baik langsung maupun tidak langsung, Orientalis melakukan tipudaya yang sangat licik. Ujung tombak pelaksanaannya adalah orang-orang Islam yang hati dan pemikirannya telah berubah.
l. Tasyik (Menimbulkan keragu-raguan). Yaitu upaya menimbulkan opini yang akan menggiring Ummat Islam ragu-ragu terhadap ajaran DienNya. Caranya bermacam-macam. Misalnya dengan mengadakan polemik tentang ada atau tidak adanya konsep negara dalam Islam. Juga dengan menyampaikan pendapat yang simpang siur tentang hukum waris, mempertanyakan kepastian kerasulan Nabi dan sebagainya.
Hasil cara ini biasanya berupa goncangnya kepercayaan terhadap Allah, Rasul, Islam, dan Kaum Muslimin. Banyak ummatt Islam yang hilang kepercayaan terhadap janji-janji Allah.
kebenaran konsep Islam, atau petunjuk Rasulullah. Ragu-ragu adalah pangkal kekufuran. Iman adalah keyakinan yang tidak sedikitpun disertai keragu-raguan. Dengan ragu-ragunya kaum Muslimin terhadap ajaran Islam maka mereka akan mudah meninggalkan keyakinannya.
Target minimal program ini adalah membentuk orang Islam yang netral, yaitu tidak berpihak baik pada Islam maupun Jahiliyyah. Netralisme sendiri sesungguhnya dusta belaka, sebab manusia itu apabila tidak mengikuti jalan Allah dan Rasul maka ia pasti ikut hawa nafsunya yang dikendalikan syaitan.
2. Tasywih (Menjelek jelekan, mencemooh, atau mengotori). Yaitu upaya menimbullkan kesan kotor pada ajaran Islam yang suci. Misalnya dengan tuduhan Al-Qur'an itu ketinggalan zaman, syariat Islam itu kejam dan sadis, Nabi Muhammad seorang yang Hypersex, sejarah Islam tidak ilmiah, Bahasa Arab terbelakang dan sebagainya.
"Dan diantara manusia ada yang mempergunakan perkataan tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan ". (QS. Luqman : 6)
Kaum Muslimin yang terkena pengaruh cemoohan murid-murid orientalis tidak mengerti lagi kemuliaan dan keindahan Islam. Diantara mereka banyak yang merasa rendah diri dengan keislamannya. Merasa lemah sebagai orang yang beriman sesungguhnya penyakit yang sangat berbahaya, karena orang mukmin seharusnya merasa bangga dengan iman yang dimilikinya.
Tidak sedikit orang tua yang ngeri ketika melihat anak gadisnya mengenakan jilbab. Mereka takut dituduh ekstrim atau fundamentalis. Tetapi manakala anaknya menjadi penyanyi dan berhasil juara dalam Pop singer tingkat kelurahan mereka sangat bangga. Tidak Jarang orang tua yang malu karena anaknya sering pergi ke Mesjid dan merasa bangga kalau anaknya pergi ke tempat-tempat pesta atau diskotik.
Anak-anak tidak lagi diberi nama Islam yang mengandung arti do'a dan harapan. Tetapi diberi nama Barat Jahiliyyah karena takut dianggap tidak cnodern. Atau diberi nama kedaerahan yang enak terdengar di telinga. Maka munculah nama-nama seperti Johni, Maikel, Boby, Nancy, Barbara, Mary, Rudi, dan lain-lain. Nama-nama Islam seperti Abdullah, Abdurahman, Khalid, Khairuddin, Ghazali, Ahmad, Amir, Fatimah, Sholihat, sudah jarang terdengar. Ini menunjukkan hilangnya kecintaan terhadap tradisi budaya Islam.
Ragu-ragu terhadap kebenaran Islam dan phobi (takut) terhadap terlaksananya ajaran ini membuat manusia menolak hukum-hukum Allah dan undang-undangNya. Itulah watak munafiq yang sangat dibenci Allah.
"Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan RasulNya, agar Rasul menghukum (mengadili) dtantara mereka, tiba-tiba sebagian mereka menolak untuk datanb,. Tetapi jika keputusan itu untuk (keuntungan) mereka, mereka clatang kepada Rasul dengan patuh. Apakah ketidak datangan mercka itu karena dalam hati mereka ada penyakit, atau karena mereka ragu-ragu ataukah karena takut kalau-kalau Allah dan RasulNya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya mereka itulah orang-orang yang zalim ". (QS. An Nur : 48-50)
Penolakan orang-orang munafiq terhadap Undang-undang Allah kemungkinan akibat persangkaan yang buruk. Bersangka buruk terhadap Allah adalah perbuatan yang sangat hina dan jahat. Firman Allah yang artinya :
"Dan supaya dlia mengazab orang-orang munafig laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki maupun perempuan yang mereka itu bersangka buruk terhadap Allah. Maka bagi mereka giliran kebinasaan yang buruk, Allah murka kepada mereka, melaknati mereka, dan menyediakan bagi rnereka neraka jahannam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. AI Fath : 6)
Tipu daya orientalis berikutnya adalah membuat Tadzwih (pelarutan, penetrasi budaya) antara Islam dengan Jahiliyyah iiarat.
Ini dimaksudkan agar kaum Muslimin terjebak pada hawa nafsu dan bergelimang dalam dosa. Orang yang banyak dosa biasanya berputus asa dari rahmat Allah, sehing,ga kecil kemungkinan untuk Taubat. Ikatan Jahiliyyah dimulai dari melarutnya seseorang dalam pola hidup Jahiliyyah tersebut.
Akhirnya mereka melakukan Tagrib (Pembaratan/ westernisasi) yang hasilnya seorang muslim menjadi pengikut Barat yang setia dan menjadi budak atau anjing mereka. Muslim yang terkena tagrib sudah pasti memusuhi Islam. Mereka masih mengaku Muslim tetapi pemikiran dan tingkah lakunya tidak lebih dari Yahudi atau Nasrani, bahkan tidak segan-segan memerangi memusuhi da'wah Islam.

Mukhlis Aminullah

Comments

Popular posts from this blog

INDIBATH (Disiplin)

Oleh : Asfuri Bahri Al-Indibath Az-Dzati Indibath adalah ciri utama yang menopang keberlangsungan dunia kerja seseorang. Tanpa indibath seseorang tidak mungkin mampu mencapai kesuksesan yang pernah menjadi impian dalam hidupnya. Ada beberapa pengertian tentang indibath. Di antaranya, indibath adalah kedisiplinan diri atau penguasaan terhadap diri seperti yang disebutkan dalam sebuah atsar, “Jihad terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu.” (Kita kembali dari jihad kecil menuju jihad besar, yaitu jihad melawan nafsu). Rasulullah memuji orang yang senantiasa mempunyai control dalam kondisi pelik dan tidak terbawa oleh nafsu syahwat. Beliau bersabda, إن الله يحب البصر الناقد عند ورود الشبهات والعقل الكامل عند هجوم الشهوات “Sesungguhnya Allah menyukai pandangan yang kritis di saat banyaknya syubuhat dan otak yang sempurna di saat serangan syahwat.” Mengendalikan diri adalah tahapan pertama dan terakhir untuk merealisasikan kesuksesan hidup. Karena pada dasarnya mu...

Jika Kacang Lupa Kulitnya

Hal yang wajar bila seorang makin berharap menjadi kaya, orang bodoh bercita-cita menjadi pintar, pejabat rendahan menginginkan jabatan yang tinggi. Seorang pengangguran ingin cepat mendapat pekerjaan tetap, seorang politisi ingin segera mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Semua keinginan di atas wajar dan boleh-boleh saja. Agama tidak melarang. Bahkan Allah membuka pintu do'a bagi mereka yang punya berbagai harapan. Jika dimohon dengan sungguh-sungguh, Allah pasti mengabulkan. Adapun banyak sedikitnya, dalam tempo segera atau ditunda, semua bergantung pada kemurahan Tuhan. Pada dasarnya semua yang ditimpakan kepada manusia baik atau buruk adalah ujian. Tapi ternyata hanya mereka yang ditimpa keburukan saja yang merasa diuji, sementara yang diberi kebaikan merasa dikasihi. Padahal bisa jadi yang ditimpa keburukan itu justru yang menjadi kekasih Tuhan. "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada K...

Tujuan Tarbiyah bagi Keluarga

Selain tujuan tarbiyah untuk pribadi wanita muslimah, tarbiyah juga memiliki tujuan yang berkaitan dengan keluarga. Berikut adalah tujuan tarbiyah wanita muslimah bagi keluarga: a.         Mendapatkan suami yang mengaplikasikan syar’iyah dan mendukung dakwah             Islam meletakkan pernikahan sebagai bagian yang utuh dari keberagamaan seseorang, artinya dengan seseorang beragama Islam padanya dikenakan aturan pernikahan. Rasulullah saw pernah bersabda :                   “Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu di antara kalian hendaklah melaksanakan pernikahan, karena ia dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (kehormatan). Barangsiapa tidak mampu hendaklah berpuasa, karena ia menjadi benteng perlindungan”  (Riwayat Bukhary, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i). Sebagian ulama kita mem...